Selasa, 16 Agustus 2011

Berat fisik benang rajut

saya akan membahas sedikit tentang benang, tetapi kali ini tentang fisik dan berat benang.....:)

satuan untuk berat benang adalah ball, dan 1 ballnya adalah 181.44kg, biasanya bila ada pembelian benang disertakan nilainnya disurat jalan pengiriman yaitu :
  1. jenis benang yang dikirim.
  2. jumlah berapa ball nya.
  3. jumlah kg total.
  4. dan berapa jumlah karungnya.
yang harus diperhatikan saat penerimaan benang tersebut selain ke 4 hal di atas adalah lot benang, karena bila beda lot dan tercampur dalam produksi nanti hasil kainnya akan belang otomatis ini adalah cacat. (lot benang biasanya memberikan informasi tentang bahan baku yang digunakan dan tanggal produksinya, ini dimaksudkan bila nanti ada masalah pada benang tersebut, mudah untuk melakukan pengecekannya).

penampakan benang katun
biasanya disisi karung benang terdapat label yang berisikan 
  1. merek suplyer / pabrik benang
  2. lot benang
  3. jumlah kiloan netto dan brutto
  4. jumlah kones dalam karung tersebut
  5. dan warna cones benang.
ini berat standar netto yang biasanya saya terima dalam setiap pengiriman benang perkarungnya.
  1. 30.24kg berarti dalam setiap ballnya ada 6 karung (181.44/30.24)
  2. 25.92kg berarti dalam setiap ballnya ada 7 karung (181.44/25.92)
  3. 22.68kg berarti dalam setiap ballnya ada 8 karung (181.44/22.68)
  4. 20.16kg berarti dalam setiap ballnya ada 9 karung (181.44/20.16)
selain berat di atas saya anggap bahwa nilai kiloannya non standar. itu adalah berat nettonya atau berat bersih benang dan ini sudah baku, tapi untuk berat brutto anda akan menemukan berat yang berbeda meskipun nilai berat nettonya sama...kenapa bisa begitu?? saya akan bahas nanti....hehehe.

semoga bermanfaat.....:)

Pengenalan jenis dan ukuran benang


Ada beberapa jenis benang yang digunakan untuk kain rajut diantaranya :
  1. Cotton
Untuk jenis benang ini di bagi menjadi 2 bagian yaitu benang cotton combet dan benang cotton cardet. Yang membedakannya adalah keadaan fisik kain jadinya nanti, biasanya untuk jenis kain cotton combet kain yang dihasilkan lebih halus dan lebih jatuh dibandingkan dengan kain yang menggunakan benang cotton cardet.
  1. TR
Jenis benang ini adalah gabungan dari benang rayon dan benang ployester dengan komposisi, benang rayon 35% dan benang polyester 65%. ( biasanya untuk warna yang menghasilakan warna tuton.
  1. TC
Jenis benang ini adalah gabungan dari benang cotton dan benang polyester dengan komposisi, benang cotton 35% dan benang polyester 65%.
  1. CVC
Hampir sama dengan tc hanya komposisinya yang berbeda yaitu benang cotton 55% dan polyester 45%.
  1. Rayon
Jenis benang yang terbuat dari olahan – olahan kulit kayu.
  1. Acrylic
  2. Spun ( PE )

Semua benang diatas biasa kita sebut dengan ukuran S ( spining = gulungan / putaran ) dengan ukuran yang tertera pada kardus atau pada kones benang yaitu 45S, 40S, 32S, 30S, 28S, 20S, 16S, 14S, dan seterusnya. Semakin besar ukuran benang yang tertera pada kones semakin kecil ukuran benang sebenarnya ( diameter benang ).
Contoh : 45S 32S

selain jenis benang diatas, ada juga jenis benang adntara lain :
  1. Polyester
  2. Filament
  3. Nylon
  4. Viscos
  5. Lurex
  6. Spandex
Untuk jenis benang yang ini ukuran benang yang digunakan adalah dengan satuan Dennier ( D ). Yang tertera pada kones antara lain : 20 D, 30 D, 40 D, 70D, 75 D, 150 D, 300 D, 600 D, dan 1200 D. Semakin besar ukuran benang maka semakin besar pula benang yang digunakan ( ukuran diameter benangnya ).
Contoh : 150 D 75 D

Pengenalan Mesin rajut bundar


Mesin rajut dibagi menjadi dua bagian yaitu :
  • Mesin rajut bundar
  • Mesin rajut datar
Pengenalan mesin rajut bundar ( knitting )

1. YARN FEEDING ( MPF, CONI, SFT, CONO EP )
yang berfungsi sebagai penyuply benang dari rak benang ( creal ) ke feeder / carrier sampai bisa dirajut oleh jarum untuk menghasilkan kain. Pada alat ini harus dililit antara 10 sampai 15 lilitan.

2. FEEDER / CARIER
berfungsi sebagai pembawa atau penyalur dari benang ke jarum.

3. OTOMATIS JARUM / DETEKTOR NEEDLE
berfungsi untuk mendeteksi ada atau tidaknya kerusakan pada jarum. Dan pada saat terdeteksinya adanya jarum yang rusak, maka secara otomatis mesin rajut akan berhenti.

4.OILER
berfungsi sebagai pelumas atau lubrikasi untuk jarum. Supaya tidak terjadinya jarum rusak atau cacat yang diakibatkan oleh jalan jarum yang tersendat karena kekurangan oli.

5. VDQ / ERO / DAN TOOTH BELT
berfungsi untuk menyetel kain dalam hal tebal atau tipisnya kain yang dihasilkan.

6.TAKE DOWN / ROLLAN KAIN
berfungsi untuk membuat gulungan atau roll kain dari hasil benang yang dirajut oleh jarum berupa kain. Untuk take down ini ada beberapa macam yaitu
· Take down tubular atau bulat
· Take down open width
                  · Dan Take down tubular lipat.

sekian dulu.... semoga bermanfaat...:)

Minggu, 14 Agustus 2011

Tentang penulis



salah satu penulis adalah Iman Rasidi, pernah bekerja di PT. Sinar Pangjaya Mulia selama 4 tahun sebagai supervisor Quality control kain grey rajut bundar pada tahun 2003 - 2007. setelah itu bekerja di sebuah pabrik tekstil PT. Triloka sebagai Kepala Bagian Quality control kain jadi (kain yang sudah di celup), kemudian Kepala Bagian All Quality Control kain grey dan kain jadi selama 3 tahun. dan satu tahun terakhir menjadi kepala bagian gudang benang dan kepala bagian umum (personalia).

saat ini sedang mengikuti perkuliahan di salah satu universitas tekstil yaitu Akademi Industri Tekstil Bandung kelas karyawan, jurusan kimia tekstil.

artikel yang dia tuliskan berdasarkan pengalaman selama dia bekerja dan berbagaihal yang dia tahu dari buku atau hasil share dengan orang - orang dibidang tekstil.
semoga bermanfaat

bila ada yang ingin ditanyakan silakan
kirim email ke : iman2_us@yahoo.com
atau tlp 022-91168074

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls